Lama tak kupahat angin
Dan memainkan kuas di beranda langit
Hingga malam memucat dingin
Merangkul rindu yang semakin sakit
Lupakah kau gores pelangi yang tak kau hapus
ia meluruh mengukir dalam pori poriku
bibirmu yang mengecup malam
jadikan bintang tampak temaram
resah tak paham
betapa lirih rindu yang kau tanam
esok..
akan kutitip sajak rinduku
jika bidadari tlah turun di telagamu
atau..
engkaukah pemahat langit malam itu
berselendang sutra ungu
yang selalu membelakangiku
jika laut jarakmu..
maka kan kucipta ombak menujumu
jika awan letakmu
maka kan kususun gunung menggapaimu
namun...
jika cinta...batasmu
maka kan kuiikat diam seluruh indraku
hingga malam..menjadi pusaraku.......
Kediri, 28 Des 2011 / 20:44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar