Rabu, 04 Januari 2012

why we are fallin in love

Ya..sekarang saya akan mengulas artikel yang cukup menarik karena ini menyangkut aktivitas manusia pada umumnya.
Kira, kira, jawaban apa yang keluar ketika anda ditanyakan ‘Mengapa kita bisa jatuh cinta ya?’
Ternyata ada banyak jawaban untuk menjawab pertanyaan diatas. Namun disamping jawaban yang kedengarannya umum, ada penjelasan secara ilmiah lho.
Ada beberapa penjelasan mengenai aktifitas emosi berdasarkan sudut pandang ilmu biologi (bukan karena dulu saya anak IPA lho...hehe).
Ternyata ada peran ‘hormon’ dibalik itu semua. Berdasarkan definisi yang terdapat pada wikipedia, hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel antar kelompok sel. Nah,  dari definisinya saja sudah terlihat, pesan. Tiap rangsangan yang ada dalam tubuh kita tentunya melibatkan reaksi kimia.

Oke, kita akan bahas satu persatu hormon yang mempengaruhi atau merangsang kegiatan yang dinamakan cinta itu (dah kayak pakar cinta ajaaa...hehe)

Yang pertama adalah DOPAMINE. Hormon ini bekerja seperti kokain, jadi saat kamu bertemu seseorang yang kamu sukai, maka hormon dopamine ini bekerja dan sifatnya addictive. Mereka yang menyuka pasangannya seakan-akan ketagihan untuk terus bertemu dengan orang yang disukainya itu.
Selain itu orang yang lagi mengidap ‘cinta’ ini nafasnya sering menjadi lebih cepat atau ngos-ngosan dan biasanya lebih pandai ngegombal hehe....

Nah, menurut kamu siapa dalang dibalik aktifitas tak lazim tersebut? Jawabannya adalah FENYLETHILAMIN.
Hormon berkutnya dalah ADRENALIN, ketika hormon ini bekerja efek yang ditimbulkan dapat menghilangkan nafsu makan karena organ pencernaan jadi bekerja lebih lambat.
Selanjutnya yaitu hormon ENDORPIN. Hormon hanya muncul saat kita merasakan sakit, kegembiraan. Namun, rupanya ketika kita jauh cinta, hormon ini juga bekerja..oleh karena itu orang yang jatuh cinta merasa bahagia.
Yang terakhir adalah OXYTOCINE. Ketika kamu memeluk atau membelai pasangan kamu, hormon ini akan dihasilkan di hipotalamus. Hormon ini dihasilkan dalam jumlah yang besar ketika seorang wanita masuk dalam fase menyusui.

Demikianlah cinta, bukan hanya bisa dilihat dari sudut pandang sinetron saja (dengan segala lika-liku yang mengharu biru) namun bisa juga dibahas dari segi science/ilmiah......


Related Posts by Categories

2 komentar: